Ilmu Budaya Dasar - Membentuk Manusia Budaya
Pendahuluan
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilakukomunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya initersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia Manusia atau orang dapat diartikan
berbeda-beda
dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan , atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama
dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk
kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Pembahasan
Pengertian Manusia yang Berbudaya Manusia
berbudaya adalah manusia yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal
budi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia
berbudaya juga dapat diartikan
sebagai manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik,
bermoral, sopan dan santun
terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan tuhan. Perilaku manusia berbudaya
adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku
dimasyarakat, sesuai dengan
perintah di setiap agama yang diyakini, dan sesuai dengan hukum
Negara yang berlaku. Dalam
berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap
atau tindakan yang menyinpang dari
peraturan- peraturan baik berupa norma- norma yang ada di
masyarakat maupun hukum yang
berlaku. Seseorang dikatakan berbudaya apabila perilakunya
dituntun oleh akal budinya
sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan
lingkungannya serta tidak
bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dapat dikatakan dengan “bermanfaat bagi
lingkungannya” atau paling tidak “ tidak merugikan orang lain ”. Kebahagiaan
memanghak semua orang. Namun, dalam memperoleh kebahagiaan, manusia yang
mengaku dirinya
sebagai makhluk berbudaya selalu
berusaha tidak mengurangi apalagi meniadakan sama sekali
kebahagiaan pihak lain. Bahkan
pihak lain sedapat mungkin ikut merasakan kebahagiaan itu.
Penutup
Disinilah peran manusia sebagai
makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat
memanfaatkan segala fasilitas yang
disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut
manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa
setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai
masyarakat mampu melaksanakan
norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama.
Referensi
Sugabairtas.wordpress.com/2014/05/04/membentuk-manusia-budaya/ diunduh pada tanggal 2014-05-14
Id.wikipedia.org/wiki/budaya
diunduh pada tanggal 14 -05-2014