Kamis, 31 Desember 2015

Resensi - The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek




The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek
Pendahuluan
Yogyakarta selalu memberi kejutan. Di balik kebersahajaan dalam balutan budaya dan napas tradisi yang kental, kota ini menyimpan bulir – bulir kearifan dilangkah hidup masyarakatnya. Demikian halnya dengan apa yang terefleksi dalam kisah inspiratif ini .
Banyak hal yang muncul dari tercipta manusia di muka bumi ini berawal dari keterbatasan . Ajaibnya, sesuatu yang tercipta keterbatasan itu bukan Cuma mewujud tanpa menebar manfaat , tetapi sebaliknya , mampu menginspirasi bahkan memotivasi kehidupan di sekitarnya
Harry Van Yogya , seorang rakyat kecil di Yogyakarta yang mencoba ‘berbuat sesuatu’ bagi kehidupannya. Dari kampung Turis Prawirotaman, ia mencoba berbagi kisah dan pengalaman kontemplatif yang bisa dijadikan cermin bagi siapapun. Kehidupan yang serba terbatas dan kekurangan tidak selalu dimaknai dengan kemelaratan jiwa. Nurani, bahkan gagasan , hal-hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Perjalanan hidupnya yang sarat tempaan tak menjadikannya sebagai pribadi yang rapuh.Dari titik inilah ia lahir dengan gagasan konstruktif dalam kapasitasnya sebagai tukang becak berdiri tegak dan berlari kencang meretas harapan, mengukir mimpi dan obsesi . Apa yang dilakukannya dengan jejaring sosial di dunia maya dan interaksi sosialnya dengan warga asing yang intens di dunia nyata merupakan bentuk dari kekayaan gagasan yang dimilikinya.  Kekayaan gagasan itu melebur dalam kekayaan jiwa dan nuraninya sehingga menjadikannya pribadi yang tetap berpijak di bumi, selalu eling, ingat bahwa di atas segala kemewahan di bumi ini masih ada Tuhan, Sang Pencipta
Buku ini menjadi refleksi perjalanan panjang seorang anak manusia yang pantang bertekuk pada hidup , mendekap nyala optimisme , dan membangun spirit tanpa batas. Potret anak negeri yang mampu berkiprah dan berkarya dalam ketidakberpihakkan nasib. Sejatinya , ialah insan-insan yang membanggakan negeri yang menjadikan bangsa ini besar dan terhormat dimata bangsa lain .




Identitas Buku

Judul                : The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek  
Pengarang        : Harry Van Yogya
Penerbit            : Metagraf
Tempat Terbit   : Solo
Tahun Terbit    : 2011
Cetakan            : Pertama, April 2011
Ukuran             : 20 cm
Jumlah Halaman: 184
ISBN 978-602-98553-8-8                                  
Harga               : Rp 37.000
Gambaran isi buku

Judul                : The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek  
Bidang             : Transportasi Becak
Tema                : Tentang pengalaman hidup seorang tukang becak
Isi pokok          : Tentang pengalaman hidup seorang tukang becak yang mempunyai wawasan luas                            terhadap dunia sekitarnya walau dipandang rendah oleh masyarakat dia adalah                                        tukang becak tapi semangatnya untuk ‘melek’ teknologi dan menghidupi keluarga                          tercintanya tidak patah.

Buku ini Ditulis oleh Harry van Yogya , Seorang tukang becak dan dibantu oleh Erwin Skrisiadi yang seorang redaktur sebuah majalah anak. Dibuku ini berawal dari bagaimana kehidupan dahulu seorang Harry van Yogya ini mengais rezeki dengan cara menjadi tukang becak dari yang seorang mahasiswa lalu berhenti karena tidak mempunyai biaya dan tercetuslah ide untuk menjadi seorang tukang becak. Ide ini pun semata – mata dari ayahnya yang berprofesi sebagai tukang becak lalu dia ikut menjadi tukang becak untuk mencari tambahan untuk uang kuliahnya.

Dibuku ini pun tidak hanya menceritakan pengalaman tentang pak Harry van Yogya saja tapi menceritakan asal – usul becak siapa yang membuatnya bagaimana pabrik itu sekarang dan bagaimana bentuk becak – becak yang ada pada belahan dunia ini . Dijelaskan secara detail tentang becak itu sendiri.Bukan hanya becak saja yang diceritakan di buku ini tempat wisata di kota Yogyakarta pun ada dari tempat membeli aksesoris , baju sampai batik ada dijelaskan disini misal : Malioboro dan outlet resmi Dagadu .Lalu jika ingin bersantai dan menikmati sejarah pun ada misal : Taman Sari , Pemandian Para Raja , Museum kereta KeratonYogyakarta dan lain lainnya. Atau ingin membeli oleh oleh makanan seperti bakpia pathuk pun ada .

Motivasi dan philosofi pun tidak luput dari buku ini yang mengajarkan bagaimana pengalaman tukang becak lainnya saat ada krisis ekonomi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dan bagaimana pemikiran kritis tentang bagaimana tukang becak meraih keuntungan tapi dengan ongkos yang murah dan kata – kata bijaknya didalam buku ini yang berasal dari pengalaman sendiri ini pun menjadi motivasi untuk para pembaca .

Isi buku

·        Tujuan buku ini cukup jelas, kenapa saya hanya bilang cukup jelas? Awal saya membeli buku ini saya berpikir bagaimana tukang becak biasa menjadi tukang becak yang luar biasa memang saya mendapatkan itu sewaktu awal membaca lalu bab – bab selanjutnya membahas tentang transportasi becak dan tempat – tempat wisata menurut saya kurang begitu memotivasi diri tetapi lebih memotivasi untuk pergi ke kota Yogyakarta
·        Sasaran pembaca buku ini adalah Tukang becak yang belum ‘melek teknologi’ kenapa ? karena jika para tukang becak sudah melek teknologi dan berwawasan luas seperti pak Harry van Yogya ini sudah pasti para tukang becak di kota Yogyakarta sudah lebih maju . Lalu turis internasional ataupun domestik karena didalam buku ini terdapat tempat – tempat wisata yang menarik dan wajib dikunjungi oleh turis luar negeri atau dalam negeri .Selain turis dan tukang becak tapi para pekerja kantoran , mengapa saya bilang begitu ? karena banyak kata – kata bijak yang membuat kita bekerja dengan santai dan tulus dikerjakan dengan hati .Dan seluruh masyarakat indonesia agar tahu bahwa indonesia punya kota yang sangat indah .
·        Tema buku sangat menarik , karena tulisan yang jenaka dan sangat atraktif . Pembahasannya pun sangat sederhana dan mudah di pahami oleh para pembaca. Terlebih lagi yang belum pernah merasakan kota Yogyakarta itu bagaimana , lewat buku ini seperti dibawa jalan-jalan menggunakan transportasi ‘jadoel’ yang menyenangkan
·        Untuk sasaran pembaca diharapkan bisa termotivasi oleh buku ini apapun pekerjaan kita siapapun kita di tempat dimana kita bekerja selalu bisa berfikir positif tegas dan santai tidak terburu – buru .
·        Datadata pada buku ini kongkrit ,karena  buku ini dibuat dari pengalaman jadi kemungkinan kalau data ini fiktif adalah tidak mungkin dan beberapa nama lokasi tempat pun tidak mungkin salah .
·        Informasi pada buku ini sangat lengkap karena didalamnya terdapat banyak lokasi – lokasi tempat wisata harus dikunjungi saat di kota Yogyakarta ini dan tidak ‘afdol ‘ jika tidak mengunjungi tempat itu .Seperti Keraton  dan Malioboro
·        Hal – hal  baru yang terdapat dalam isi buku ini yaitu Tentang Becak , sejarah tentang becak , pabrik yang membuatnya dan bagaimana pabriknya. Lalu juga ada pemikiran untuk tampilan tukang becak abad 21 dan pemikiran tentang becak model baru untuk tukang becak abad 21
·        Kelebihan buku ini dengan buku lain yaitu tidak hanya motivasi untuk membangun diri tapi juga memotivasi untuk pergi mengunjungi kota indah kota yang dulunya kota sepedah yaitu Yogyakarta . Di buku ini saya seperti dibuat jalan – jalan di Yogyakarta mengunjungi tempat – tempat wisata yang bersejarah .
·        Kekurangan dari buku ini yaitu buku ini kurang memotivasi untuk membangun diri kita tapi lebih banyak membangun motivasi untuk pergi ke kota Yogyakarta . Dan untuk orang yang kurang mengerti bahasa jawa kadang menemukan kata – kata yang terselip dan tidak di berikan penjelasan jadi kadang pembaca menerka – nerka apa maksud dari kalimat tersebut.

Penyajian
§  Isi buku disajikan dengan logis dan sistematis
§  Bab 1 dan Bab 2 memiliki sedikit keterkaitan
§  Sub bab 1 dan sub bab 2 tidak terlalu banyak memiliki keterkaitan , Keterkaitan sub Bab 1 dan sub Bab 2 sebagai berikut:
Bab 1
Ø  Kendaraan cinta Jonathan Goble
Ø  Dari 10.000 Sakti hingga 10.000 Tak Berarti
Ø  Becak masih ada ...!
Ø  Kemanusiaan , Tinju vs mbecak
Bab 2
Ø  Monumen Sinar Laut dan Prasasti Pasti Jaya
Ø  Berdomisili dimana , mas ? Di YB 1304KT
Ø  Cerita Plat Nomor kendaraan Dinasku
Ø  Bhinneka Tunggal Becak
Ø  Mimpi Kami di Balik Spatbor

§  Penulisan pada buku ini menggunakan teknik deskripsi, narasi, eksposisi serta argumentasi,
Dimana setiap sub babnya bisa ditemui tekhnik penulisan deskripsi .

§  Tekhnik Deskripsi disini sangat jelas dan nyata karena berdasarkan dari pengalaman sendiri dan masuk akal jadi kemungkinan untuk sangat jelasnya lebih tinggi 


Contoh sub Bab dengan menggunakan tekhnik Deskripsi seperti dibawah ini:
            e. Pasar Beringharjo , Eender Mooiste!
            “Julukan pasar Beringharjo cukup mentereng,’eender mooiste passer op java’,’artinya salah satu pasar terindah di jawa.Seutan yang idak berlebihan , terbukti Pasar Beringharjo masih bertahan hingga kini . Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun!.
            Nama Beringharjo diberikan oleh Hamengku Buwono IX. Beringharjo memiliki makna bahwa wilayah yang semula merupakan kumpulan pohon beringin (bering) ini diharapkan dapat memberkan kesejahteraan (harjo). Kini , para wisatawan memaknai pasar ini sebagi tempat belanja yang menyenangkan meskipun selalu penuh sesak.
            Pasar Beringharjo bisa ditelusuri mulai dari bagian depan dan belakang bangunan pasar disebelah barat. Di bagian ini akan dijumpai aneka jajanan pasar yang siap memanjakan lidah.Pengunjung dan wisatawan bisa mencoba brem bulat ala Yogya dan krasikan (semacam dodol yang terbuat dari tepung beras , gula jawa , dan wijen). Ada juga bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual dalam keadaaan masih hangat dan kue basah , seperti hung kwe serta nagasari.
            Pasar ini juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu batik. Pasr Beringharjo menjuak koleksi batik yang lengka mula dari bahan katun hingga sutra , yang berharga ratusan ribu, dan dalam bentuk kain ataupun pakaian jadi , semua lengkap dipasar ini.
            Bagi pengunjung dan wisatawan yang menggemari barang antik , pasar ini bisa menjadi tempat alternatif yang tepat untuk berburu.Koleks barang antik bisa dijumpai di lantai tiga , pasar bagian timur . Diantara barang-barang antik yang dijual termasuk uang lama dari berbagai negara, bahkan uang dari tahun 30-an . Selain itu, dijual pula berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu , tas , bahkan pakaian dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga asli dengan kualitas yang masih baik. Untuk membeli barang – barang bekas ini memerlukan kejelian . Selain itu, pasar ini menawarkan koleksi kaset oldies atau jadul tahun 50-an yang sudah jarang ditemui – barang yang paling aku sukai – dengan harga miring.
            Barang lainnya yang dijual di pasar Beringharjo adalah jamu. Ya, Pasar ini adalah pusat penjualan bahan dasar jamu jawa dan rempah – rempah , seperti , kunyit asam , temulawak , jahe , dan kayu manis . Jadi , tak perlu heran jika mencuim aroma jamu saat berjalan – jalan di pasar ini.
            Yang menjadi buruan para wisatawan dan pengunjung di Pasar Beringharjo adalah jika berkunjung dimalam hari . Mereka akan menemukan surga kuliner . Didepan pasar terdapat tempat makan lesehan dengan ibu penjual yang sudah sepuh yang menjajakan menu khas yogya , gudeg , dengan cita rasa benar – benar ‘nendang’. Gudeg diolah basah lengkap dengan oseng – oseng mercon ( menggunakan bahan cabe yang banyak hingga rasanya sangat pedas dan panas layaknya mercon), asem – asem tulang dan aneka menu ramesan yang menggoyang lidah.

·        Penggunaan tekhnik penulisan narasi didalam sub bab digunakan untuk memberitahu informasi setiap peristiwa secara lengkap .
·        Contoh dari sub bab yang saya ambil.
            Kendaraan Cinta Jonathan Goble
                        “ Becak bermula dari Yokohama tahun 1865 , sebelas tahun setelah komodor Matthew Perry memaksa Jepang membuka pelabuhan dan mengakhiri kebijakan tertutup yang telah berlangsung hampir selama 200 tahun , termasuk mengubah nasib penduduk desa kecil bernama Yokohama-mura yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan . Yokohama segera berkembang pesat dan menikmati masa keemasan perdagangan internasional. Banyak kebudayaan barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama, di antaranya hotel bergaya Barat , restoran , penjahit , dan pabrik roti.
                        Yokohama adalah kota pertama di Jepang yang memiliki pacuan kuda modern , surat kabar harian dan toko eskrim . Saat malam Yokohama makin indah dengan lampu lampu jalan berbahan bakar gas. Semua ingin berjalan-jalan menikmati keindahan Yokohama, termasuk Eliza Weeks . Namun, kakinya lumpuh dan tak bisa digunakan untuk berjalan . Beruntung ia punya Jonathan Goble suamin yang terus memberinya cinta.
                        Setiap manusia pasti punya rasa cinta.Jika tidak ada rasa cinta di dunia ini tidak akan ada inovasi dan peradaban. Cinta membawa seangat , keutuhan , perdamaian , dan kebaikan pada kehiupan. Karena cinta , Goble berpikir keras untuk membuatkan kendaraan yang ringkas dan praktis untuk istrinya.
                        Cintanya adalah kaki yang sanggup membuat Eliza menyusuri senja Yokohama yang indah . Cinta membuat ia mulai menggambar sebuah kereta kecil tanpa atap diatas secarik kertas . Cinta yang membuaat rancangan itu terkirim pada Frank Pollay , sahabatnya. Llau, Pollay merealisasikan racangan Goble bersama seorang pandai besi bernama Obasiah Wheeter. Dengan tangan terampil Wheeter , kereta untuk Eliza [un terwujud.
                        Ternyata, tak hanya Eliza yang suka dengan rancangan suaminya.Segera saja kereta yang diberi nama jinrikrisha, kendaraan yang ditarik tenaga manusia , itu menarik perhatian para bangsawan Jepang . Sejak saat itu , jinrikisha, identik dengan kendaraan para bangsawan.
  
·        Penggunaan ekposisi memberikan jelas dan terinci, saya ambil dari contoh rancangan desain becak modern ini .
Rancangan  Becak Generasi Baru
1.      Gir 18-27, gir pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedal , mirip sepeda gunung.
2.      Kerangka terbuat dari bahan komposit serat karbon yang ringan , tetapi sangat kuat dan kukuh
3.      Menggunakan suspensi peredam kejut sehingga saat melewati jalan berlubang dan tidak rata tetap nyaman .
4.      Jok dari bahan empuk , dilapisi kulit sintesis yang nyaman .
5.      Sadel dengan sandaran sesuai anatomi tubuh agar punggung tidak mudah lelah
6.      Perangkat audio berupa speaker aktif , yang memutar langgam atau gending Jawa khas Yogyakarta sehingga membantu penumpang tetap rileks , bahkan tertidur sepanjang perjalanan
7.      Spatbor dengan desain motif batik atau gambar – gambar lain bernuansa khas Yogyakarta
8.      Atap pelindung atau penutup becak (kap) dari bahan tak tembus air sekalipus tidak menyerap panas. Di atas kap di beri sel surya untuk menambah daya listrik.
9.      Dilengkapi motor listrik dan baterai yang terhubung dengan pedal 

·        Argumentasi yang dipergunakan hanya didukung oleh isi pemikiran penulis , jadi data dan fakta yang terjadi di dalam kehidupan nyata . Contohnya saya ambil dari sub bab seperti dibawah.
            Kemanusiaan, Tinjua vs mbecak
                        Beberapa dekade silam, becak disingkirkan dari Jakarta. Salah satu alasan adalah becak merendahkan manusia , eksploitasi masnusia karena digerakkan menggunakan tenaga mansuai , alias dikayuh Di jakarta becak menjadi timbunan sampah karena alasan masalah ‘kemanusiaan’ itu . Lalu , bagaimana dengan tinju? Bagiku , tinju adalah bentuk barbarisme manusia. Pengabsahan terhadap watak binatang manusia, yaitu kemarahan. Tinju adalah olahraga yang dilakukan dengan memukul wajah dan seluruh anggota badan manusia( kecuali alat kelamin ). Aturan tinju hanya dibuat untuk melegitimasi tinju. Para atlet tinju itu tak mungkin saling tonjok jika tak ada tendensi ekonomi. Tinju bagiku sama halnya sabung ayam , bukti sisa – sisa kebuasan manus dari zaman barbar                    Sungguh, tinju adalah bentuk dari kontrapenghargaan terhadap kemanusiaan . Jika membaca wikipedia , di laman itu terdapat deretan nama petinju yang tewas diatas ring. Dari tahun 1948saat Jimmy Koko tewas di Surabaya hingga 15 Maret 2007, saati itu Anis tewas di Jakarta. Aku rasa belum ada satupun tukang becak yang mati diatas becaknya saat mengayu. Akan tetapi, akan banyak di antara mereka yang mati ‘ kelaparan ‘ saat mbecak  dilarang, sedangkan pemerintah tak mampu mencarikan mereka pekerjaan pengganti . Jika becak disalahkan atas nama ketertiban dan kesemrawutan seharusnya becak ditata, bukan’disingkirkan’. Bukankah demikian?




·        Pada buku ini ilustrasi dengan mengambil sampel contoh tulisan dan gambar karena banyak rincian-rincian yang susah untuk dibayangkan dan untuk mempermudah pembacaan dan membayangkan sesuatunya maka dari itu gambar diadakan di dalam buku ini . Gambar diadakan juga untuk membuat buku lebih menarik pembaca agar tidak bosan untuk membacanya sampai habis.
·        Latar belakang penulis dalam penyajian buku sangatlah berpautan kenapa ? karena buku ini diambil dari pengalaman hidup dan gaya penyajian bukunya menggunakan bahasa sehari – hari yang biasa dia pakai . Dan dibuku ini pun tidak hanya pengalaman yang dijadikan isi buku ini tapi dengan mencari informasi melalui orang – orang terdekat , jadi informasinya pun cukup akurat menurut saya.
·        Buku ini sangat memotivasi para pembaca termasuk saya yang sudah membaca buku ini . motivasinya sangat melekat pada buku ini seperti sub bab – sub bab yang ada bab The Becak Driver’s Philosophy Filosofi Jalanan ala tukang Becak. Buku ini pun sangat mudah di mengerti jadi para pembaca mengerti akan maksud dari tulisan di buku ini.
·        Kepustakaan yang dipergunakan mutakhir dan relevan, karena informasi yang diambil pun dari pengalaman hidup si penulis dan sipenulis pun juga melakukan penelitian atau pencarian informasi dengan cara surfing diinternet dan survei ditempatnya langsung .
·        Buku ini tidak terdapat indeks , akan tetapi glosarium yang lumayan membantu saya dalam mengartikan bahasa jawa yang sukar dikenali oleh pembaca yang bukan berasal dari jawa ini.
Bahasa

·        Buku ini menggunkan kaidah – kaidah yang cukup baik kenapa ? karena bahasa dalam buku ini dicampu dari bahasa sehari – hari sampai dengan bahasa yang formal dengan begitu pembaca jadi tidak bosan dengan kata – kata formal saja atau kata – kata sehari saja. Untuk kelengkapan unsur sendiri kadang ada tanda baca atau kata penyambung yang susah dimengerti misal “ ketika sedang asyik menikmati – bahkan belum sempat menikmati – makan hanya disatu tempat saja .” pembaca akan kebingungan maksud dari kalimat itu apa .
·        Masing masing paragraph dan sub bab memiliki gagasan pokok dan diberikan kalimat pendukung, akan tetapi paragraf dan sub bab yang ada pada bab – bab lainnya terkadang berbeda jadi untuk meresensi buku ini harus membaca semua sampai habis tuntas walaupun ada yang bisa kita lewati .
·        Pemilihan kata , panjang dan susunan kalimat sesuai dengan pembaca . Dan dengan pemilihan kata yang mudah di cerna dan susunan kalimat yang lumayan rapih jadi tidak susah untuk para pembaca cukup tidak kesulitan .

Evaluasi

·        Tema buku ini sangt menarik , dengan judul buku The Becak way , Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek pembeli buku pasti akan tertarik dengan buku ini . Membahas seorang Tukang Becak yang mempunyai wawasan luas tentang kota tempat dia bekerja dan bagaimana pengalaman dia selama ini .
·        Informasi yang cukup lengkap dan pengalaman – pengalaman motivasi buku ini berhasil mencapai tujuannya dari buku ini pun bisa kita petik hikmah -  hikmah yang ada mulai dari kehidupan sampai dengan pekerjaan .
·        Keunggulan
-        Buku ini menjelaskan secara detail jadi si pembaca seperti dibawa jalan – jalan oleh si penulis di kota Yogyakarta ini tentu saja dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan yaitu becak .
-        Dengan adanya gambar – gambar karikatur membuat pembaca masih terus ingin melanjutkan membaca dan tidak bosan . Dalam pemilihan bahasa atau kata pun tidak sulit dicerna mudah dan tepat .
Kelemahan
-        Isi buku ini dari bab – bab lainnya terkadang tidak memiliki kesamaan misal bab 7 dan bab 8 di bab 7 mengedepankan motivasi atau ‘ wejangan ’ untuk ara pembaca sedangkan di bab 8 lebih membahas tentang pendapat dia dan masukan untuk pemerintah agar kota Yogyakarta lebih nyaman bagi turis dalam negeri dan luar negeri
-        Untuk bahasa mungkin para pembaca sudah nyaman dengan pencampuran kata ini akan tetapi banyak kata – kata yang tidak diartikan jadi pembaca sukar untuk mengartikan apa maksud dengan kalimat itu.
§  Rekomendasi terhadap buku ini yaitu memperhatikan orang – orang yang ada diluar jawa karena banyak orang – orang yang kurang mengerti apa yang dimaksude dengan kalimat tersebut .





Kesimpulan

Buku ini mengajarkan kita bahwa seseorang dengan pekerjaan yang dipandang sebelah mata seorang yang akrab dipanggil Harry van Yogya ini mengubah itu semua mulai dari dia melek teknologi bahkan saya sempat kagun di tahun 1990-an dia sudah bisa menggunakan internet yang berawal dari obrolan – obrolan dari para penumpang yang naik di becak yang dikendarai dia . Lalu bermodal nekat dia mencoba situs – situs chatting lain agar wawasan dia luas dan mematahkan bahwa seorang tukang becak bisa ‘melek’ teknologi. Tidak hanya itu pak Harry van Yogya yang biasa disingkat HVY ini pun bisa menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa indo, bahasa inggris dan bahasa belanda yang dia dapatkan semua otodidak tidak terkecuali bahasa indonesia. Semua yang dia dapatkan hari ini disyukuri dalam – dalam .

Daftar Pustaka
Van Yogya , Harry . 2011 . The Becak Way Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek, Solo:Metagraf


Pendahuluan
Yogyakarta selalu memberi kejutan. Di balik kebersahajaan dalam balutan budaya dan napas tradisi yang kental, kota ini menyimpan bulir – bulir kearifan dilangkah hidup masyarakatnya. Demikian halnya dengan apa yang terefleksi dalam kisah inspiratif ini .
Banyak hal yang muncul dari tercipta manusia di muka bumi ini berawal dari keterbatasan . Ajaibnya, sesuatu yang tercipta keterbatasan itu bukan Cuma mewujud tanpa menebar manfaat , tetapi sebaliknya , mampu menginspirasi bahkan memotivasi kehidupan di sekitarnya
Harry Van Yogya , seorang rakyat kecil di Yogyakarta yang mencoba ‘berbuat sesuatu’ bagi kehidupannya. Dari kampung Turis Prawirotaman, ia mencoba berbagi kisah dan pengalaman kontemplatif yang bisa dijadikan cermin bagi siapapun. Kehidupan yang serba terbatas dan kekurangan tidak selalu dimaknai dengan kemelaratan jiwa. Nurani, bahkan gagasan , hal-hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Perjalanan hidupnya yang sarat tempaan tak menjadikannya sebagai pribadi yang rapuh.Dari titik inilah ia lahir dengan gagasan konstruktif dalam kapasitasnya sebagai tukang becak berdiri tegak dan berlari kencang meretas harapan, mengukir mimpi dan obsesi . Apa yang dilakukannya dengan jejaring sosial di dunia maya dan interaksi sosialnya dengan warga asing yang intens di dunia nyata merupakan bentuk dari kekayaan gagasan yang dimilikinya.  Kekayaan gagasan itu melebur dalam kekayaan jiwa dan nuraninya sehingga menjadikannya pribadi yang tetap berpijak di bumi, selalu eling, ingat bahwa di atas segala kemewahan di bumi ini masih ada Tuhan, Sang Pencipta
Buku ini menjadi refleksi perjalanan panjang seorang anak manusia yang pantang bertekuk pada hidup , mendekap nyala optimisme , dan membangun spirit tanpa batas. Potret anak negeri yang mampu berkiprah dan berkarya dalam ketidakberpihakkan nasib. Sejatinya , ialah insan-insan yang membanggakan negeri yang menjadikan bangsa ini besar dan terhormat dimata bangsa lain .




Identitas Buku

Judul                : The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek  
Pengarang        : Harry Van Yogya
Penerbit            : Metagraf
Tempat Terbit   : Solo
Tahun Terbit    : 2011
Cetakan            : Pertama, April 2011
Ukuran             : 20 cm
Jumlah Halaman: 184
ISBN 978-602-98553-8-8                                  
Harga               : Rp 37.000
Gambaran isi buku

Judul                : The Becak Way,Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek  
Bidang             : Transportasi Becak
Tema                : Tentang pengalaman hidup seorang tukang becak
Isi pokok          : Tentang pengalaman hidup seorang tukang becak yang mempunyai wawasan luas                            terhadap dunia sekitarnya walau dipandang rendah oleh masyarakat dia adalah                                        tukang becak tapi semangatnya untuk ‘melek’ teknologi dan menghidupi keluarga                          tercintanya tidak patah.

Buku ini Ditulis oleh Harry van Yogya , Seorang tukang becak dan dibantu oleh Erwin Skrisiadi yang seorang redaktur sebuah majalah anak. Dibuku ini berawal dari bagaimana kehidupan dahulu seorang Harry van Yogya ini mengais rezeki dengan cara menjadi tukang becak dari yang seorang mahasiswa lalu berhenti karena tidak mempunyai biaya dan tercetuslah ide untuk menjadi seorang tukang becak. Ide ini pun semata – mata dari ayahnya yang berprofesi sebagai tukang becak lalu dia ikut menjadi tukang becak untuk mencari tambahan untuk uang kuliahnya.

Dibuku ini pun tidak hanya menceritakan pengalaman tentang pak Harry van Yogya saja tapi menceritakan asal – usul becak siapa yang membuatnya bagaimana pabrik itu sekarang dan bagaimana bentuk becak – becak yang ada pada belahan dunia ini . Dijelaskan secara detail tentang becak itu sendiri.Bukan hanya becak saja yang diceritakan di buku ini tempat wisata di kota Yogyakarta pun ada dari tempat membeli aksesoris , baju sampai batik ada dijelaskan disini misal : Malioboro dan outlet resmi Dagadu .Lalu jika ingin bersantai dan menikmati sejarah pun ada misal : Taman Sari , Pemandian Para Raja , Museum kereta KeratonYogyakarta dan lain lainnya. Atau ingin membeli oleh oleh makanan seperti bakpia pathuk pun ada .

Motivasi dan philosofi pun tidak luput dari buku ini yang mengajarkan bagaimana pengalaman tukang becak lainnya saat ada krisis ekonomi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dan bagaimana pemikiran kritis tentang bagaimana tukang becak meraih keuntungan tapi dengan ongkos yang murah dan kata – kata bijaknya didalam buku ini yang berasal dari pengalaman sendiri ini pun menjadi motivasi untuk para pembaca .

Isi buku

·        Tujuan buku ini cukup jelas, kenapa saya hanya bilang cukup jelas? Awal saya membeli buku ini saya berpikir bagaimana tukang becak biasa menjadi tukang becak yang luar biasa memang saya mendapatkan itu sewaktu awal membaca lalu bab – bab selanjutnya membahas tentang transportasi becak dan tempat – tempat wisata menurut saya kurang begitu memotivasi diri tetapi lebih memotivasi untuk pergi ke kota Yogyakarta
·        Sasaran pembaca buku ini adalah Tukang becak yang belum ‘melek teknologi’ kenapa ? karena jika para tukang becak sudah melek teknologi dan berwawasan luas seperti pak Harry van Yogya ini sudah pasti para tukang becak di kota Yogyakarta sudah lebih maju . Lalu turis internasional ataupun domestik karena didalam buku ini terdapat tempat – tempat wisata yang menarik dan wajib dikunjungi oleh turis luar negeri atau dalam negeri .Selain turis dan tukang becak tapi para pekerja kantoran , mengapa saya bilang begitu ? karena banyak kata – kata bijak yang membuat kita bekerja dengan santai dan tulus dikerjakan dengan hati .Dan seluruh masyarakat indonesia agar tahu bahwa indonesia punya kota yang sangat indah .
·        Tema buku sangat menarik , karena tulisan yang jenaka dan sangat atraktif . Pembahasannya pun sangat sederhana dan mudah di pahami oleh para pembaca. Terlebih lagi yang belum pernah merasakan kota Yogyakarta itu bagaimana , lewat buku ini seperti dibawa jalan-jalan menggunakan transportasi ‘jadoel’ yang menyenangkan
·        Untuk sasaran pembaca diharapkan bisa termotivasi oleh buku ini apapun pekerjaan kita siapapun kita di tempat dimana kita bekerja selalu bisa berfikir positif tegas dan santai tidak terburu – buru .
·        Datadata pada buku ini kongkrit ,karena  buku ini dibuat dari pengalaman jadi kemungkinan kalau data ini fiktif adalah tidak mungkin dan beberapa nama lokasi tempat pun tidak mungkin salah .
·        Informasi pada buku ini sangat lengkap karena didalamnya terdapat banyak lokasi – lokasi tempat wisata harus dikunjungi saat di kota Yogyakarta ini dan tidak ‘afdol ‘ jika tidak mengunjungi tempat itu .Seperti Keraton  dan Malioboro
·        Hal – hal  baru yang terdapat dalam isi buku ini yaitu Tentang Becak , sejarah tentang becak , pabrik yang membuatnya dan bagaimana pabriknya. Lalu juga ada pemikiran untuk tampilan tukang becak abad 21 dan pemikiran tentang becak model baru untuk tukang becak abad 21
·        Kelebihan buku ini dengan buku lain yaitu tidak hanya motivasi untuk membangun diri tapi juga memotivasi untuk pergi mengunjungi kota indah kota yang dulunya kota sepedah yaitu Yogyakarta . Di buku ini saya seperti dibuat jalan – jalan di Yogyakarta mengunjungi tempat – tempat wisata yang bersejarah .
·        Kekurangan dari buku ini yaitu buku ini kurang memotivasi untuk membangun diri kita tapi lebih banyak membangun motivasi untuk pergi ke kota Yogyakarta . Dan untuk orang yang kurang mengerti bahasa jawa kadang menemukan kata – kata yang terselip dan tidak di berikan penjelasan jadi kadang pembaca menerka – nerka apa maksud dari kalimat tersebut.

Penyajian
§  Isi buku disajikan dengan logis dan sistematis
§  Bab 1 dan Bab 2 memiliki sedikit keterkaitan
§  Sub bab 1 dan sub bab 2 tidak terlalu banyak memiliki keterkaitan , Keterkaitan sub Bab 1 dan sub Bab 2 sebagai berikut:
Bab 1
Ø  Kendaraan cinta Jonathan Goble
Ø  Dari 10.000 Sakti hingga 10.000 Tak Berarti
Ø  Becak masih ada ...!
Ø  Kemanusiaan , Tinju vs mbecak
Bab 2
Ø  Monumen Sinar Laut dan Prasasti Pasti Jaya
Ø  Berdomisili dimana , mas ? Di YB 1304KT
Ø  Cerita Plat Nomor kendaraan Dinasku
Ø  Bhinneka Tunggal Becak
Ø  Mimpi Kami di Balik Spatbor

§  Penulisan pada buku ini menggunakan teknik deskripsi, narasi, eksposisi serta argumentasi,
Dimana setiap sub babnya bisa ditemui tekhnik penulisan deskripsi .

§  Tekhnik Deskripsi disini sangat jelas dan nyata karena berdasarkan dari pengalaman sendiri dan masuk akal jadi kemungkinan untuk sangat jelasnya lebih tinggi 


Contoh sub Bab dengan menggunakan tekhnik Deskripsi seperti dibawah ini:
            e. Pasar Beringharjo , Eender Mooiste!
            “Julukan pasar Beringharjo cukup mentereng,’eender mooiste passer op java’,’artinya salah satu pasar terindah di jawa.Seutan yang idak berlebihan , terbukti Pasar Beringharjo masih bertahan hingga kini . Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun!.
            Nama Beringharjo diberikan oleh Hamengku Buwono IX. Beringharjo memiliki makna bahwa wilayah yang semula merupakan kumpulan pohon beringin (bering) ini diharapkan dapat memberkan kesejahteraan (harjo). Kini , para wisatawan memaknai pasar ini sebagi tempat belanja yang menyenangkan meskipun selalu penuh sesak.
            Pasar Beringharjo bisa ditelusuri mulai dari bagian depan dan belakang bangunan pasar disebelah barat. Di bagian ini akan dijumpai aneka jajanan pasar yang siap memanjakan lidah.Pengunjung dan wisatawan bisa mencoba brem bulat ala Yogya dan krasikan (semacam dodol yang terbuat dari tepung beras , gula jawa , dan wijen). Ada juga bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual dalam keadaaan masih hangat dan kue basah , seperti hung kwe serta nagasari.
            Pasar ini juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu batik. Pasr Beringharjo menjuak koleksi batik yang lengka mula dari bahan katun hingga sutra , yang berharga ratusan ribu, dan dalam bentuk kain ataupun pakaian jadi , semua lengkap dipasar ini.
            Bagi pengunjung dan wisatawan yang menggemari barang antik , pasar ini bisa menjadi tempat alternatif yang tepat untuk berburu.Koleks barang antik bisa dijumpai di lantai tiga , pasar bagian timur . Diantara barang-barang antik yang dijual termasuk uang lama dari berbagai negara, bahkan uang dari tahun 30-an . Selain itu, dijual pula berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu , tas , bahkan pakaian dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga asli dengan kualitas yang masih baik. Untuk membeli barang – barang bekas ini memerlukan kejelian . Selain itu, pasar ini menawarkan koleksi kaset oldies atau jadul tahun 50-an yang sudah jarang ditemui – barang yang paling aku sukai – dengan harga miring.
            Barang lainnya yang dijual di pasar Beringharjo adalah jamu. Ya, Pasar ini adalah pusat penjualan bahan dasar jamu jawa dan rempah – rempah , seperti , kunyit asam , temulawak , jahe , dan kayu manis . Jadi , tak perlu heran jika mencuim aroma jamu saat berjalan – jalan di pasar ini.
            Yang menjadi buruan para wisatawan dan pengunjung di Pasar Beringharjo adalah jika berkunjung dimalam hari . Mereka akan menemukan surga kuliner . Didepan pasar terdapat tempat makan lesehan dengan ibu penjual yang sudah sepuh yang menjajakan menu khas yogya , gudeg , dengan cita rasa benar – benar ‘nendang’. Gudeg diolah basah lengkap dengan oseng – oseng mercon ( menggunakan bahan cabe yang banyak hingga rasanya sangat pedas dan panas layaknya mercon), asem – asem tulang dan aneka menu ramesan yang menggoyang lidah.

·        Penggunaan tekhnik penulisan narasi didalam sub bab digunakan untuk memberitahu informasi setiap peristiwa secara lengkap .
·        Contoh dari sub bab yang saya ambil.
            Kendaraan Cinta Jonathan Goble
                        “ Becak bermula dari Yokohama tahun 1865 , sebelas tahun setelah komodor Matthew Perry memaksa Jepang membuka pelabuhan dan mengakhiri kebijakan tertutup yang telah berlangsung hampir selama 200 tahun , termasuk mengubah nasib penduduk desa kecil bernama Yokohama-mura yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan . Yokohama segera berkembang pesat dan menikmati masa keemasan perdagangan internasional. Banyak kebudayaan barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama, di antaranya hotel bergaya Barat , restoran , penjahit , dan pabrik roti.
                        Yokohama adalah kota pertama di Jepang yang memiliki pacuan kuda modern , surat kabar harian dan toko eskrim . Saat malam Yokohama makin indah dengan lampu lampu jalan berbahan bakar gas. Semua ingin berjalan-jalan menikmati keindahan Yokohama, termasuk Eliza Weeks . Namun, kakinya lumpuh dan tak bisa digunakan untuk berjalan . Beruntung ia punya Jonathan Goble suamin yang terus memberinya cinta.
                        Setiap manusia pasti punya rasa cinta.Jika tidak ada rasa cinta di dunia ini tidak akan ada inovasi dan peradaban. Cinta membawa seangat , keutuhan , perdamaian , dan kebaikan pada kehiupan. Karena cinta , Goble berpikir keras untuk membuatkan kendaraan yang ringkas dan praktis untuk istrinya.
                        Cintanya adalah kaki yang sanggup membuat Eliza menyusuri senja Yokohama yang indah . Cinta membuat ia mulai menggambar sebuah kereta kecil tanpa atap diatas secarik kertas . Cinta yang membuaat rancangan itu terkirim pada Frank Pollay , sahabatnya. Llau, Pollay merealisasikan racangan Goble bersama seorang pandai besi bernama Obasiah Wheeter. Dengan tangan terampil Wheeter , kereta untuk Eliza [un terwujud.
                        Ternyata, tak hanya Eliza yang suka dengan rancangan suaminya.Segera saja kereta yang diberi nama jinrikrisha, kendaraan yang ditarik tenaga manusia , itu menarik perhatian para bangsawan Jepang . Sejak saat itu , jinrikisha, identik dengan kendaraan para bangsawan.
  
·        Penggunaan ekposisi memberikan jelas dan terinci, saya ambil dari contoh rancangan desain becak modern ini .
Rancangan  Becak Generasi Baru
1.      Gir 18-27, gir pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedal , mirip sepeda gunung.
2.      Kerangka terbuat dari bahan komposit serat karbon yang ringan , tetapi sangat kuat dan kukuh
3.      Menggunakan suspensi peredam kejut sehingga saat melewati jalan berlubang dan tidak rata tetap nyaman .
4.      Jok dari bahan empuk , dilapisi kulit sintesis yang nyaman .
5.      Sadel dengan sandaran sesuai anatomi tubuh agar punggung tidak mudah lelah
6.      Perangkat audio berupa speaker aktif , yang memutar langgam atau gending Jawa khas Yogyakarta sehingga membantu penumpang tetap rileks , bahkan tertidur sepanjang perjalanan
7.      Spatbor dengan desain motif batik atau gambar – gambar lain bernuansa khas Yogyakarta
8.      Atap pelindung atau penutup becak (kap) dari bahan tak tembus air sekalipus tidak menyerap panas. Di atas kap di beri sel surya untuk menambah daya listrik.
9.      Dilengkapi motor listrik dan baterai yang terhubung dengan pedal 

·        Argumentasi yang dipergunakan hanya didukung oleh isi pemikiran penulis , jadi data dan fakta yang terjadi di dalam kehidupan nyata . Contohnya saya ambil dari sub bab seperti dibawah.
            Kemanusiaan, Tinjua vs mbecak
                        Beberapa dekade silam, becak disingkirkan dari Jakarta. Salah satu alasan adalah becak merendahkan manusia , eksploitasi masnusia karena digerakkan menggunakan tenaga mansuai , alias dikayuh Di jakarta becak menjadi timbunan sampah karena alasan masalah ‘kemanusiaan’ itu . Lalu , bagaimana dengan tinju? Bagiku , tinju adalah bentuk barbarisme manusia. Pengabsahan terhadap watak binatang manusia, yaitu kemarahan. Tinju adalah olahraga yang dilakukan dengan memukul wajah dan seluruh anggota badan manusia( kecuali alat kelamin ). Aturan tinju hanya dibuat untuk melegitimasi tinju. Para atlet tinju itu tak mungkin saling tonjok jika tak ada tendensi ekonomi. Tinju bagiku sama halnya sabung ayam , bukti sisa – sisa kebuasan manus dari zaman barbar                    Sungguh, tinju adalah bentuk dari kontrapenghargaan terhadap kemanusiaan . Jika membaca wikipedia , di laman itu terdapat deretan nama petinju yang tewas diatas ring. Dari tahun 1948saat Jimmy Koko tewas di Surabaya hingga 15 Maret 2007, saati itu Anis tewas di Jakarta. Aku rasa belum ada satupun tukang becak yang mati diatas becaknya saat mengayu. Akan tetapi, akan banyak di antara mereka yang mati ‘ kelaparan ‘ saat mbecak  dilarang, sedangkan pemerintah tak mampu mencarikan mereka pekerjaan pengganti . Jika becak disalahkan atas nama ketertiban dan kesemrawutan seharusnya becak ditata, bukan’disingkirkan’. Bukankah demikian?




·        Pada buku ini ilustrasi dengan mengambil sampel contoh tulisan dan gambar karena banyak rincian-rincian yang susah untuk dibayangkan dan untuk mempermudah pembacaan dan membayangkan sesuatunya maka dari itu gambar diadakan di dalam buku ini . Gambar diadakan juga untuk membuat buku lebih menarik pembaca agar tidak bosan untuk membacanya sampai habis.
·        Latar belakang penulis dalam penyajian buku sangatlah berpautan kenapa ? karena buku ini diambil dari pengalaman hidup dan gaya penyajian bukunya menggunakan bahasa sehari – hari yang biasa dia pakai . Dan dibuku ini pun tidak hanya pengalaman yang dijadikan isi buku ini tapi dengan mencari informasi melalui orang – orang terdekat , jadi informasinya pun cukup akurat menurut saya.
·        Buku ini sangat memotivasi para pembaca termasuk saya yang sudah membaca buku ini . motivasinya sangat melekat pada buku ini seperti sub bab – sub bab yang ada bab The Becak Driver’s Philosophy Filosofi Jalanan ala tukang Becak. Buku ini pun sangat mudah di mengerti jadi para pembaca mengerti akan maksud dari tulisan di buku ini.
·        Kepustakaan yang dipergunakan mutakhir dan relevan, karena informasi yang diambil pun dari pengalaman hidup si penulis dan sipenulis pun juga melakukan penelitian atau pencarian informasi dengan cara surfing diinternet dan survei ditempatnya langsung .
·        Buku ini tidak terdapat indeks , akan tetapi glosarium yang lumayan membantu saya dalam mengartikan bahasa jawa yang sukar dikenali oleh pembaca yang bukan berasal dari jawa ini.
Bahasa

·        Buku ini menggunkan kaidah – kaidah yang cukup baik kenapa ? karena bahasa dalam buku ini dicampu dari bahasa sehari – hari sampai dengan bahasa yang formal dengan begitu pembaca jadi tidak bosan dengan kata – kata formal saja atau kata – kata sehari saja. Untuk kelengkapan unsur sendiri kadang ada tanda baca atau kata penyambung yang susah dimengerti misal “ ketika sedang asyik menikmati – bahkan belum sempat menikmati – makan hanya disatu tempat saja .” pembaca akan kebingungan maksud dari kalimat itu apa .
·        Masing masing paragraph dan sub bab memiliki gagasan pokok dan diberikan kalimat pendukung, akan tetapi paragraf dan sub bab yang ada pada bab – bab lainnya terkadang berbeda jadi untuk meresensi buku ini harus membaca semua sampai habis tuntas walaupun ada yang bisa kita lewati .
·        Pemilihan kata , panjang dan susunan kalimat sesuai dengan pembaca . Dan dengan pemilihan kata yang mudah di cerna dan susunan kalimat yang lumayan rapih jadi tidak susah untuk para pembaca cukup tidak kesulitan .

Evaluasi

·        Tema buku ini sangt menarik , dengan judul buku The Becak way , Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek pembeli buku pasti akan tertarik dengan buku ini . Membahas seorang Tukang Becak yang mempunyai wawasan luas tentang kota tempat dia bekerja dan bagaimana pengalaman dia selama ini .
·        Informasi yang cukup lengkap dan pengalaman – pengalaman motivasi buku ini berhasil mencapai tujuannya dari buku ini pun bisa kita petik hikmah -  hikmah yang ada mulai dari kehidupan sampai dengan pekerjaan .
·        Keunggulan
-        Buku ini menjelaskan secara detail jadi si pembaca seperti dibawa jalan – jalan oleh si penulis di kota Yogyakarta ini tentu saja dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan yaitu becak .
-        Dengan adanya gambar – gambar karikatur membuat pembaca masih terus ingin melanjutkan membaca dan tidak bosan . Dalam pemilihan bahasa atau kata pun tidak sulit dicerna mudah dan tepat .
Kelemahan
-        Isi buku ini dari bab – bab lainnya terkadang tidak memiliki kesamaan misal bab 7 dan bab 8 di bab 7 mengedepankan motivasi atau ‘ wejangan ’ untuk ara pembaca sedangkan di bab 8 lebih membahas tentang pendapat dia dan masukan untuk pemerintah agar kota Yogyakarta lebih nyaman bagi turis dalam negeri dan luar negeri
-        Untuk bahasa mungkin para pembaca sudah nyaman dengan pencampuran kata ini akan tetapi banyak kata – kata yang tidak diartikan jadi pembaca sukar untuk mengartikan apa maksud dengan kalimat itu.
§  Rekomendasi terhadap buku ini yaitu memperhatikan orang – orang yang ada diluar jawa karena banyak orang – orang yang kurang mengerti apa yang dimaksude dengan kalimat tersebut .





Kesimpulan

Buku ini mengajarkan kita bahwa seseorang dengan pekerjaan yang dipandang sebelah mata seorang yang akrab dipanggil Harry van Yogya ini mengubah itu semua mulai dari dia melek teknologi bahkan saya sempat kagun di tahun 1990-an dia sudah bisa menggunakan internet yang berawal dari obrolan – obrolan dari para penumpang yang naik di becak yang dikendarai dia . Lalu bermodal nekat dia mencoba situs – situs chatting lain agar wawasan dia luas dan mematahkan bahwa seorang tukang becak bisa ‘melek’ teknologi. Tidak hanya itu pak Harry van Yogya yang biasa disingkat HVY ini pun bisa menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa indo, bahasa inggris dan bahasa belanda yang dia dapatkan semua otodidak tidak terkecuali bahasa indonesia. Semua yang dia dapatkan hari ini disyukuri dalam – dalam .

Daftar Pustaka
Van Yogya , Harry . 2011 . The Becak Way Ngudroso Inspiratif di Jalan Becek, Solo:Metagraf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar