Rabu, 02 April 2014

Ilmu Budaya Dasar - Kebudayaan dan masalah makna hidup



Kebudayaan dan Masalah Makna Hidup

Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui di dalam bermasyarakat manusia tidak akan terlepas dengan kebudayaan. Karena kebudayaan berasal dari pemikiran, ide, serta gagasan dari manusia. Sehingga manusialah yang menciptakan kebudayaan dan menerapkan kebudayaan itu sendiri. Di setiap kehidupan manusia tentunya memiliki sebuah masalah. Pada setiap masalah yang dialami manusia memiliki makna kehidupan yang berbeda-beda.
       Dengan demikian, apakah arti dari sebuah kebudayaan? dan juga apa yang dimaksud dengan makna hidup?. Oleh karena itu saya akan membahas lebih rinci tentang kebudayaan dan juga makna hidup.
       Setelah kita mengetahui lebih banyak tentang kebudayaan dan makna hidup, diharapkan dapat  lebih paham. Serta dapat menerapkan  kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga menjaga kebudayaan agar lebih merawat dan menjaga kebudayaan yang sudah ada.

B.    Rumusan Masalah
Dari gambaran umum diatas , dapat kita rumuskan permasalahannya sebagai berikut
a.      Apakah pengaruh Kebudayaan terhadap masalah yang di alami oleh manusia ?
b.     Bagaimana cara mengatasi masalah ?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.     Untuk meningkatkan penulis berargumentasi dengan kemampuan menulis
2.     Diharapkan dapat  memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas
3.     Sebagai motivasi agar dapat menyelesaikan masalah secara baik dan benar








Bab II
Pembahasan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972). Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini akan kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi-emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai-nilai moral, yang sumber dari nilai-nilai moral tersebut adalah pada pandangan hidup dan pada etos atau sistem etika yang dipunyai oleh setiap manusia (Geertz, 1973b). Kebudayaan yang telah menjadi sistem pengetahuannya, secara terus menerus dan setiap saat bila ada rangsangan, digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasi berbagai gejala, peristiwa, dan benda-benda yang ada dalam lingkungannya sehingga kebudayaan yang dipunyainya itu juga dipunyai oleh para warga masyarakat di mana dia hidup. Karena, dalam kehidupan sosialnya dan dalam kehidupan sosial warga masyarakat tersebut, selalu mewujudkan berbagai kelakuan dan hasil kelakuan yang harus saling mereka pahami agar keteraturan sosial dan kelangsungan hidup mereka sebagai makhluk sosial dapat tetap mereka pertahankan.
            Masalah telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak ada sesuatu yang berakhir dengan baik dan buruk jika tidak dimulai dari masalah. Masalah baru disadari jika jika keadaan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dan pada dasarnya masalah memang sesuatu yang harus diselesaikan, meski hasil akhirnya jauh dari dugaan. Dampak dari masalahpun beragam, dan ketika masalah baru muncul, tentu saja rasa keterkejutan tampak dari wajah dan sikap seseorang .Kendati demikian, ada pula masalah yang mampu membuat seseorang hilang kesadaran atau pingsan, syock, bingung dan serba salah.Masalah memang adalah teman kita, tanpa masalah kita tak pernah menjadi orang dewasa dan bijaksana. Masalah terkadang membuat hidup jadi berwarna, menggairahkan, dan bayangkan saja jika hidup ini tidak ada masalah, tentu saja kehidupan didunia ini sudah tak bernyawa .Untuk menjadi orang yang penyabar dan tawakal ketika dihadapkan pada satu permasalahan yang pelik,tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran dan keikhlasan, dan masalah satu-satunya jalan sebagai tempat belajar untuk meraih semua itu. Masalah itu seperti ujian kenaikan kelas, semakin tinggi kelas, semakin rumit pula ujiannya. Semakin tinggi pohon kelapa, makin kencang pula tiupan angin yang menerpa.

Banyak jalan cara menghadapi masalah, bahkan ketika masalah itu baru muncul, salah satunya sbb :
1. Baca Istiqhfar
Mengucap istighfar berkali-kali, sama artinya kita memohon ampunan pada Allah dan belajar bersandar padaNYA semata. Setelah itu, jika masalah tersebut memang diharuskan untuk segera bertindak, sebisa mungkin belajar meredam emosi dan kepanikan sembari melakukan apa yang harus dilakukan, dengan tidak lupa terus menerus mengucap istighfar dan La Haula Wala Quwwata Illa Billah, untuk dijauhkan dari hasutan syetan. Sebab iblis / syetan lebih mudah masuk dan menggoda manusia dalam keadaan lengah.

Namun jika masalah yang muncul tidak terlalu berat, ucapkan Istighfar lalu ambilah sikap diam dan duduk, sambil menarik nafas dalam-dalam. Rasa panik tentu saja ada, tapi jika emosi diturutkan, sama saja menambah kacau suasana. Ketika mengambil posisi diam dan duduk, akan melatih jantung dan hati supaya bisa mencerna suatu masalah dengan baik

2. Jangan lari dari masalah
Kita tidak akan pernah menjadi orang baik dan dewasa jika menghindar dari masalah. Hadapi semuanya meski dengan kekuatan yang tersisa. Yakinkan pada diri, bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, hadapi semuanya dengan senyuman (meski tersenyum pahit). 
3. Berbagi
Adakalanya masalah bisa diselesaikan tanpa campur tangan orang diluar diri kita sendiri, dan jika masalah tersebut memang tidak bisa diselesaikan sendiri, berbagi masalah pada orang yang dipercaya, satu-satunya jalan yang perlu dilakukan. Memendam emosi karena masalah yang rumit, tidak baik untuk kesehatan dan kejiwaan

4. Berdoa
Apapun yang terjadi, baik atau buruk, semuanya sudah ada yang mengatur, sudah ada yang merencanakan. Allah menitipkan hari cerah nan indah, supaya kita belajar bersyukur dan menyadari bahwa esok mungkin berganti suasana. Dan ketika Allah menitipkan masalah atau bala', mungkin saja IA sangat rindu agar supaya kita datang dan sujud padaNYA. Berdoalah, tapi bukan berdoa untuk minta keringanan, melainkan mintalah






Penutup
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Dari ciri khas itulah manusia menjadi berbeda – beda ada yang cara bicaranya halus dan ada juga yang cara bicaranya kasar dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa masalah akan muncul . Jika masalah itu muncul maka manusia sebagai mahkluk sosial harus bijak memecahkan dan mencari solusi untuk masalah itu .
Sumber Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar