Kamis, 20 November 2014

Bab 2 - Teori Organisasi Umum

Bab 2

Tipe organisasi ada 4 macam yaitu :


1. Tipe organisasi garis atau line yaitu bentuk / struktur organisasi yang paling tua dan paling sederhana diciptakan oleh Henry Fayol.

Ciri-ciri tipe organisasi garis ini adalah
o Organisasi masih kecil
o Jumlah karyawan sedikit
o Spesialisasi kerja masih kecil

Keuntungannya adalah :
o Mudah dimengerti dan dilaksanakan
o Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
o Merupakan jenis organisasi yang stabil
o Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
o Solidaritas karyawan yang tinggi karenan saling mengenal

Kerugiannya adalah :
o Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
o Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
o Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
o Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar

Tipe organisasi Fungsional
Tipe ini diciptakan oleh F.W.Taylor . Dalam tipe ini ada pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.


Keuntungan Tipe ini adalah :
o Dapat diperolejh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli
o Ada koordinasi yang baik
o Memudahkan dalam pengawasan

Kerugian tipe ini adalah :
o Banyak mengeluarkan biaya tambahan
o Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
o Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.

Tipe organisasi Garis dan Staf

Tipe ini merupakan gabungan dari tipe garis dan fungsional, sehingga menyebar struktur orgasnisasi tersebut.

Tipe Organisasi Fungsional dan Staf
Tipe ini adalah perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional dan staf.

http://siregarsiti.wordpress.com/2014/10/20/tipe-organisasi-dan-struktur-organisasi/

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.       Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2.       Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3.       Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4.       Bentuk Setengah Lingkaran
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5.       Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
6.        Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya. Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut :
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
http://uwie-setyasih.blogspot.com/2013/11/tipe-bentuk-dan-struktur-organisasi.html

Rentang Kendali

2.  Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.


Struktur Organisasi












Analisis 

Ketua yang memberikan perintah dan mengatur tugas dari dosen ke mahasiswa
Sekretaris 1 Menulis dipapan tulis catatan yang harus dicatat dan membuat berbagai rangkuman 
Sekretaris 2 Menulis catatan di Messenger ( LINE ) tugas tugas 1 minggu kedepan
Bendahara 1 Mengatur keuangan kas dan menagih uang kas  
Bendahara 2 Mengatur keuangan kas dalam per-Fotocopyan
Keamanan 1 Menertibkan jika kelas ribut 
Keamanan 2 Membantu kemanan 1 dan Bendahara 1 untuk menagihkan uang kas 



Daftar Pustaka
http://siregarsiti.wordpress.com/2014/10/20/tipe-organisasi-dan-struktur-organisasi/
http://uwie-setyasih.blogspot.com/2013/11/tipe-bentuk-dan-struktur-organisasi.html

Nama : Andhika Dwi Rachmansyah
Kelas : 2KA10
Npm : 10113842






Senin, 20 Oktober 2014

Teori Organisasi Umum - Teori Organisasi dan Manajemen

TEORI ORGANISASI UMUM 


Organisasi
Pada dasarnya Organisasi adalah  tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, kerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (sumber daya seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi
Teori Organisasi
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang   pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b.    Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c.    Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d.   Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e.    Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
  • Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,
  • Prinsip Skala Hirarkhi,
  • Prinsip Kesatuan Perintah,
  • Prinsip Pendelegasian Wewenang,
  • Prinsip Pertanggungjawaban,
  • Prinsip Pembagian Pekerjaan,
  • Prinsip Rentang Pengendalian,
  • Prinsip Fungsional,
  • Prinsip Pemisahan,
  • Prinsip Keseimbangan,
  • Prinsip Fleksibilitas,
  • Prinsip Kepemimpinan
Unsur – unsur Organisasi
Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama, artinya : Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang, artinya : Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
Jelas tugas kedudukannya masing-masing, artinya : Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
Ada tujuan tertentu, artinya : Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
Manajemen
Manajemen adalah seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen secara universal belum memiliki difenisi yang tepat dan dapat diterima. Mary Parker Follet mendifinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan tapi melalui orang lain, artinya seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien, manajemen perlu melewati beberapa proses , yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya.


Fungsi manajemen
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
 Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen – POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

Tata Kerja
Tata Kerja adalah cara dimana yang bertujuan untuk mencapai tingkat efesien dan maksimal dengan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Hubungan Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan Organisasi memiliki hubungan yang erat, untuk mencapai suatu tujuan maka dibutuhkan kerja team, ibaratkan di suatu perusahaan seorang manajer membagikan tugas kepada anggota team nya yang terdiri dari 10 orang, 2 orang pertama mempunyai tugas menulis, 2 orang berikutnya mempunyai tugas mengedit, 2 orang selanjutnya mempunyai tugas memposting dan begitu selanjutnya, hingga menjadikan kerja sama team yang solid antara manajer dan organisasi.
Hubungan Manajemen dan Tata Kerja
Manajemen dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan,
Hubungan Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Hal ini tentang bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya melalui beberapa proses perancaan, seperti yang dikatakan Mary Parker Follet manajer harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya. Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke organisasi, untuk mendapatkan  hasil yang baik dengan cara bekerja sama, dan perencanaan tata kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.


Pengalaman Mangikuti Organisasi
Organisasi yang saya ikuti yaitu WallMagazie ( Mading ) . Saya menjabat sebagai Sekretaris di organisasi itu . Tugas saya membuat proposal dan membuat absen . Jabatan ketua dipegang oleh teman saya Selli Medyawati dan Wakil dipegang oleh teman saya juga Fajar Febryanti sedangkan bendahara dipegang adik kelas saya Isneni Suciati sisanya menjadi anggota . sangat berkesan saat bersama organisasi ini karena kami saling bahu membahu dalam menyelesaikan penerbitan tiap bulannya .

Referensi





Jumat, 25 Juli 2014

ILMU BUDAYA DASAR DALAM PANDANGAN HIDUP MANUSIA, SERTA ORIENTASI NILAI BUDAYA DI INDONESIA

Pendahuluan


Setiap manusia mempunyai pandanganhidup. Pandangan  hidup itu bersifat kodrati. Karena  itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat  hidupnya .

Pada artikel ini saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu pandangan hidup ? Apa saja unsur unsur pandangan hidup ? Dan apa pentingnya pandangan hidup ? Agar saya dan kita tahu tentang pentingnya pandangan hidup itu sendiri .

Pembahasan


Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup ada 3 macam:
Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Pandangan hidup yang berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada  Negara.
Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya. Pandangan hidup yang berasal dari keyakinan & kepercayaan Keyakinan dan kepercayaan adalah menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran filsafat yaitu:
A. Aliran Naturalisme : Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari tuhan . Manusaia adalah ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan melalui ajaran-ajaran agama.
B. Aliran Intelektualisme : Dasar aliran ini adalah logika/akal {kalbu yang berpusat dihati} “hati nurani” maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
C. Aliran Gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaib yang berasal dari tuhan sebagai dasarkeyakinan sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menetukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal berimbang maka akan menghasilkan pandangan hidup sosialisme – religius, kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

Pandangan hidup; memiliki unsur-unsur :
Cita-cita : adalah apa yang diinginkan yang mugkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Untuk mencapai cita-cita tergantung tiga faktor :
a.       Faktor manusia : yang ditentukan oleh kualitas manusianya.
b.      Faktor kondisi : mempengaruhi tercapainya cita-cita yang umumnya disebut yang menguntungkan/
memperlancar dan menghambat.
c.       Faktor tingginya cita-cita Kebajikan : perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika/moral. Manusia adalah seorang pribadi yang uuh yangterdiri dari iwa dan badan, menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral, makhluk social, makhluk tuhan, diciptakan tuhan dan dapat menentukan mana yang baik dan buruk. Baik buruk itu ditentukan suara hati. Usaha/perjuangan : adalah krja keras untuk mewujudkan cita-cita, kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani atau kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
meningkatkan hakikat dan martaat manusia, sedangkan pemalas dapat menjadi manusia miskin. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras seperti hadits yang diciptakan Nabi
Muhammad SAW, yang ditujukan pada pengikutnya Bekerjalah kamu seakan akan kamu
hidup selama lamanya dan beribadah lah kamu seakan akan kamu akan mati besok. Allah berfirman dalam dalam Al-Quran surat Ar-Ra’du ayat 11 Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan mereka sindiri. Dari hadits dan firman ini dpat disimpulkan bahwa manusia perlu kerja keras untuk mempernaiki nasibnya. Keyakinan dan Kepercayaan : menjadi dasar pandangan hidup yang berdasarkan dari akar atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran filasafat yaitu :
a.       Aliran Naturalisme : hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan dari tuhan. Manusia adalah diciptakan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan mel(kalbu yang berpusat di hati) “hati nurani ” maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
b.      Aliran Gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaub yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedang kan akal adakah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu yang dinali berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa/hati nurani/ apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan sosialisme-religius, kebijakan yang
dapat diterima hati nurani , semuanya itu berkat karunia tuhan. Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka  pandangan hidup  itu disebut ideologi.  Jika organisasi  itu organisasi politik, ideologinya disebut  ideologi politik. Jika\ organisasi  itu negara, ideologinya  disebut ideologi negara. Pandangan   hidup pada  dasarnya mempunyai   unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat dicapai dengan usaha  atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai  ialah kebajikan, yaitu  segala  hal yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/ kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani, dan kepercayaan  kepada Tuhan. Manusia adalah bagian dari pandangan hidup.Tidak ada seorangpun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup.Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena di pengaruhi oleh pola pikir tertentu.Pandangan hidup bersifat elastis,tergantung kepada situasi dan
kondisi serta di pengaruhi juga oleh lingkungan hidup dimana manusia berada Pandangan hidup sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup itu adalah sebuah jalur yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan seseorang, Pandangan hidup itu ibarat wadah dan Manusia adalah ibarat air yang mengikuti bagaimana bentuk wadah.. tapi sekali lagi Manusia adalah penentu ingin menempati wadah seperti apa. Kesuksesan bukan akhir dari suatu keinginan, tetapi merupakan awal dari suatu keberhasilan dan dapat dijadikan bekal dan modal dasar dan pengalaman untuk menggapai keinginan yang lebih besar. Kegagalan bukan harga mati, bahkan ada yang
mengatakan bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang masih tertunda. Kegagalan bisa bangkit dan berubah menjadi  kesuksesan,keberhasilan manakala yang mengalami kegagalan tersebut dapat mengambil
pelajaran yang berharga dibalik kegagalan. Oleh karena itu marilah kita teguhkan pandangan hidup kita ini dalam mencapai tujuan masa depan yang kita inginkan dan dengan penuh tanggung jawab pada konsekuensi nantinya yang akan kita temui dalam tahap menggapai kesuksesan tersebut.

Penutup


Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik.

Referensi

http://tantanoxavia.wordpress.com/2013/05/31/pentingnya-pandangan-hidup-agar-tergapainya-keberhasilan/

http://renatadinda.blogspot.com/2013/05/unsur-unsur-pandangan-hidup_2311.html?m=1


http://sucifr.blogspot.com/2014/07/pandangan-hidup-sebagai-sarana-orientasi.html?m=1

Prinsip - prinsip yang dibutuhkan untuk membangun pribadi yang kuat

Prinsip - prinsip yang dibutuhkan untuk membangun pribadi yang kuat 


Pendahuluan

Moral dan etika adalah dua hal yang tidak terpisahkan karena pada dasarnya moral adalah
tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika. Moral sendiri dibedakan menjadi dua,
yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik ialah segalatingkah laku yang dikenal pasti oleh etika
sebagai baik, begitu juga sebaliknya dengan moral yangjahat. Jadi setiap manusia mempunyai moral
akan tetapi berbeda beda satu dengan lainnya

Pada artikel yang saya tulia ini saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu moral ? Apa itu 
prinsip ? Dan bagaimana membuat prinsip kita menjadi kuat ? Pada artikel saya ini akan saya
jelaskan lebih lanjut

Pembahasan

Moral ( Bahasa Latin Moralitas ) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidakmemiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit
adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap moral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika
ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya,
maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik,begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari
budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan
merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek
tertentu.Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas.Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani
hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tjuan yang jelas pada
setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang
berprinsip. Karena seorang pemimpin yangberprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.

Cara membangun pribadi yang
kuat dengan prinsip-prinsip dasar moral yakni:
1. Prinsip sikap baik
Kesadaran inti utilitarisme ialah bahwa kitahendaknya jangan merugikan siapa saja, jadi
bahwa sikap yang dituntut dari kita sebagai dasar dalam hubungan dengan siapa saja adalah sikap
yang positif dan baik.Prinsip utilitarisme, bahwa kita harus mengusahakan akibat-akibat baik sebanyak mungkin dan mengusahakan untuk sedapat-dapatnya
mencegah akibat-akibat buruk dari tindakan kita bagi siapa saja yang terkena olehnya memang
hanya masuk akal, kalau sudah diandaikan bahwa kita harus bersikap baik terhadap orang lain.
Dengan demikian prinsip moral dasar pertama dapat kita sebut prinsip sikap baik. Prinsip itu
mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain. Baru atas tuntutan dasar ini
semua tuntutan moral lain masuk akal. Kalau tidak diandaikan bahwa pada dasarnya kita harus
bersikap positif terhadap orang lain. Prinsip ini mempunyai arti yang amat besar bagi kehidupan
manusia. Hanya karena prinsip itu memang kita resapi dan rupa-rupanya mempunyai dasar dalam
struktur psikis manusia, kita dapat bertemu dengan orang yang belum kita kenal tanpa takut. Karena
sikap dasar itu kita dapat mengandaikan bahwa orang lain tidak akan langsung mengancam atau merugikan kita.
Karena sikap dasar itu kita selalu mengandaikanbahwa yang memerlukan alasan bukan sikap yang
baik melainkan sikap yang buruk. Jadi yang biasa pada manusia bukan sikapmemusuhi dan mau
membunuh, melainkan sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. Oleh karena itu
berulang kali kita dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak kita kenal, secara
spontan tidak membantu kita dalam kesusahan. Andaikata tidak demikian, andai kata sikap dasar
antar manusia adalah negatif, maka siapa saja harus kita curigai, bahkan kita pandang sebagai
ancaman. Hubungan antar manusia akan mati.
2. Prinsip Keadilan Masih ada prinsip lain yang tidak termuat dalam utilitarisme, yaitu prinsip
keadilan. Bahwa keadilan tidak sama dengan sikap baik, dapat kita pahami pada sebuah contoh :
untuk memberikan makanankepada seorang ibu gelandangan yang menggendong anak, apakah
saya boleh mengambil sebuah kotak susu dari sepermarket tanpa membayar, dengan pertimbangan
bahwa kerugian itu amat kecil, sedangkan bagi ibu gelandangan itu sebuah kotak susu dapat berarti
banyak baginya. Tetapi kecuali kalau betul-betul sama sekali tidak ada jalan lain untuk menjamin bahwa anak ibu itu dapat makan, kiranya kita harus mengatakan bahwa dengansegala maksud baik itu kita tetap tidak boleh mencuri.Mencuri melanggar hak milik pribadi dan dengan demikian keadilan. Berbuat baik dengan melanggar hak pihak ketiga tidak dibenarkan. Hal yang sama dapat
juga dirumuskan dengan lebih teoritis :  Prinsip kebaikan hanyamenegaskan agar kita
bersikap baik terhadap siapa saja. Tetapi kemampuan manusia untuk bersikap baik secara hakiki terbatas, itu tidak hanya berlaku pada benda-benda materiil yang dibutuhkan orang : uang yang telah
diberikannya kepada seseorang pengemis tidak dapat dibelanjakan bagi anak-anaknya sendiri;
melainkan juga dalam hal perhatian dan cinta kasih : kemampuan untuk memberikan hati kita juga
terbatas!

Penutup

Bahwasanya prinsip dan moral bisa dijadikan acuan agar menjadi kepribadian yang baik dan kokoh ,
jikalau hanya prinsip saja atau moral saja mungkin akan tidak seimbang . Dengan memiliki
sebuah
prinsip dasar moral yang kuat seperti;
prinsip sikap baik, prinsip keadilan, dan
prinsip hormat terhadap diri sendiri
maka orang tersebut tentunya dapat
menghormati dirinya sendiri,
menghormati orang lain, menghargai
pendapat, dan saling bantu membantu
dengan orang-orang disekelilingnya. Maka dari itu prinsip dan moral atau prinsip moral sangat penting bagi kepribadian kita.


Referensi

http://sucifr.blogspot.com/2014/07/prinsip-prinsip-moral-membangun-pribadi.html?m=1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip


http://fildzahvzka.blogspot.com/2014/07/prinsip-prinsip-moral-untuk-membangun_22.html?m=1

Rabu, 14 Mei 2014

Ilmu Budaya Dasar - Membentuk Manusia Budaya



Ilmu Budaya Dasar - Membentuk Manusia Budaya 

Pendahuluan


Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilakukomunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya initersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan , atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk
kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Pembahasan


Pengertian Manusia yang Berbudaya Manusia berbudaya adalah manusia yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal budi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia
berbudaya juga dapat diartikan sebagai manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik,
bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan tuhan. Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku
dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, dan sesuai dengan hukum
Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap
atau tindakan yang menyinpang dari peraturan- peraturan baik berupa norma- norma yang ada di
masyarakat maupun hukum yang berlaku. Seseorang dikatakan berbudaya apabila perilakunya
dituntun oleh akal budinya sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan
lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dapat dikatakan dengan “bermanfaat bagi lingkungannya” atau paling tidak “ tidak merugikan orang lain ”. Kebahagiaan memanghak semua orang. Namun, dalam memperoleh kebahagiaan, manusia yang mengaku dirinya
sebagai makhluk berbudaya selalu berusaha tidak mengurangi apalagi meniadakan sama sekali
kebahagiaan pihak lain. Bahkan pihak lain sedapat mungkin ikut merasakan kebahagiaan itu.

Penutup


Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat
memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai
masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama.





Referensi


Sugabairtas.wordpress.com/2014/05/04/membentuk-manusia-budaya/  diunduh pada tanggal  2014-05-14

Id.wikipedia.org/wiki/budaya diunduh pada tanggal 14 -05-2014

Rabu, 02 April 2014

Ilmu Budaya Dasar - Kebudayaan dan masalah makna hidup



Kebudayaan dan Masalah Makna Hidup

Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui di dalam bermasyarakat manusia tidak akan terlepas dengan kebudayaan. Karena kebudayaan berasal dari pemikiran, ide, serta gagasan dari manusia. Sehingga manusialah yang menciptakan kebudayaan dan menerapkan kebudayaan itu sendiri. Di setiap kehidupan manusia tentunya memiliki sebuah masalah. Pada setiap masalah yang dialami manusia memiliki makna kehidupan yang berbeda-beda.
       Dengan demikian, apakah arti dari sebuah kebudayaan? dan juga apa yang dimaksud dengan makna hidup?. Oleh karena itu saya akan membahas lebih rinci tentang kebudayaan dan juga makna hidup.
       Setelah kita mengetahui lebih banyak tentang kebudayaan dan makna hidup, diharapkan dapat  lebih paham. Serta dapat menerapkan  kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga menjaga kebudayaan agar lebih merawat dan menjaga kebudayaan yang sudah ada.

B.    Rumusan Masalah
Dari gambaran umum diatas , dapat kita rumuskan permasalahannya sebagai berikut
a.      Apakah pengaruh Kebudayaan terhadap masalah yang di alami oleh manusia ?
b.     Bagaimana cara mengatasi masalah ?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.     Untuk meningkatkan penulis berargumentasi dengan kemampuan menulis
2.     Diharapkan dapat  memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas
3.     Sebagai motivasi agar dapat menyelesaikan masalah secara baik dan benar








Bab II
Pembahasan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972). Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini akan kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi-emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai-nilai moral, yang sumber dari nilai-nilai moral tersebut adalah pada pandangan hidup dan pada etos atau sistem etika yang dipunyai oleh setiap manusia (Geertz, 1973b). Kebudayaan yang telah menjadi sistem pengetahuannya, secara terus menerus dan setiap saat bila ada rangsangan, digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasi berbagai gejala, peristiwa, dan benda-benda yang ada dalam lingkungannya sehingga kebudayaan yang dipunyainya itu juga dipunyai oleh para warga masyarakat di mana dia hidup. Karena, dalam kehidupan sosialnya dan dalam kehidupan sosial warga masyarakat tersebut, selalu mewujudkan berbagai kelakuan dan hasil kelakuan yang harus saling mereka pahami agar keteraturan sosial dan kelangsungan hidup mereka sebagai makhluk sosial dapat tetap mereka pertahankan.
            Masalah telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak ada sesuatu yang berakhir dengan baik dan buruk jika tidak dimulai dari masalah. Masalah baru disadari jika jika keadaan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dan pada dasarnya masalah memang sesuatu yang harus diselesaikan, meski hasil akhirnya jauh dari dugaan. Dampak dari masalahpun beragam, dan ketika masalah baru muncul, tentu saja rasa keterkejutan tampak dari wajah dan sikap seseorang .Kendati demikian, ada pula masalah yang mampu membuat seseorang hilang kesadaran atau pingsan, syock, bingung dan serba salah.Masalah memang adalah teman kita, tanpa masalah kita tak pernah menjadi orang dewasa dan bijaksana. Masalah terkadang membuat hidup jadi berwarna, menggairahkan, dan bayangkan saja jika hidup ini tidak ada masalah, tentu saja kehidupan didunia ini sudah tak bernyawa .Untuk menjadi orang yang penyabar dan tawakal ketika dihadapkan pada satu permasalahan yang pelik,tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran dan keikhlasan, dan masalah satu-satunya jalan sebagai tempat belajar untuk meraih semua itu. Masalah itu seperti ujian kenaikan kelas, semakin tinggi kelas, semakin rumit pula ujiannya. Semakin tinggi pohon kelapa, makin kencang pula tiupan angin yang menerpa.

Banyak jalan cara menghadapi masalah, bahkan ketika masalah itu baru muncul, salah satunya sbb :
1. Baca Istiqhfar
Mengucap istighfar berkali-kali, sama artinya kita memohon ampunan pada Allah dan belajar bersandar padaNYA semata. Setelah itu, jika masalah tersebut memang diharuskan untuk segera bertindak, sebisa mungkin belajar meredam emosi dan kepanikan sembari melakukan apa yang harus dilakukan, dengan tidak lupa terus menerus mengucap istighfar dan La Haula Wala Quwwata Illa Billah, untuk dijauhkan dari hasutan syetan. Sebab iblis / syetan lebih mudah masuk dan menggoda manusia dalam keadaan lengah.

Namun jika masalah yang muncul tidak terlalu berat, ucapkan Istighfar lalu ambilah sikap diam dan duduk, sambil menarik nafas dalam-dalam. Rasa panik tentu saja ada, tapi jika emosi diturutkan, sama saja menambah kacau suasana. Ketika mengambil posisi diam dan duduk, akan melatih jantung dan hati supaya bisa mencerna suatu masalah dengan baik

2. Jangan lari dari masalah
Kita tidak akan pernah menjadi orang baik dan dewasa jika menghindar dari masalah. Hadapi semuanya meski dengan kekuatan yang tersisa. Yakinkan pada diri, bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, hadapi semuanya dengan senyuman (meski tersenyum pahit). 
3. Berbagi
Adakalanya masalah bisa diselesaikan tanpa campur tangan orang diluar diri kita sendiri, dan jika masalah tersebut memang tidak bisa diselesaikan sendiri, berbagi masalah pada orang yang dipercaya, satu-satunya jalan yang perlu dilakukan. Memendam emosi karena masalah yang rumit, tidak baik untuk kesehatan dan kejiwaan

4. Berdoa
Apapun yang terjadi, baik atau buruk, semuanya sudah ada yang mengatur, sudah ada yang merencanakan. Allah menitipkan hari cerah nan indah, supaya kita belajar bersyukur dan menyadari bahwa esok mungkin berganti suasana. Dan ketika Allah menitipkan masalah atau bala', mungkin saja IA sangat rindu agar supaya kita datang dan sujud padaNYA. Berdoalah, tapi bukan berdoa untuk minta keringanan, melainkan mintalah






Penutup
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Dari ciri khas itulah manusia menjadi berbeda – beda ada yang cara bicaranya halus dan ada juga yang cara bicaranya kasar dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa masalah akan muncul . Jika masalah itu muncul maka manusia sebagai mahkluk sosial harus bijak memecahkan dan mencari solusi untuk masalah itu .
Sumber Referensi